Skip to main content
0

Masalah kesehatan gigi pada anak-anak di Jakarta telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Data terbaru menunjukkan bahwa 67% siswa kelas 1-3 di SDN Palmerah 07 Pagi Jakarta Barat mengalami kerusakan gigi, menjadikannya wilayah dengan angka kejadian tertinggi di ibu kota.

Puskesmas Palmerah melaporkan bahwa Jakarta Barat memimpin dalam masalah kesehatan gigi dan mulut dengan persentase 44,24%. Kelompok usia 5-9 tahun menjadi yang paling rentan, dengan 48,46% mengalami masalah gigi.

Dr. Rina Sukmawati, kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, menjelaskan, “Secara keseluruhan, 59,1% penduduk DKI Jakarta mengalami masalah gigi dan mulut. Ini adalah angka yang sangat tinggi dan membutuhkan perhatian serius.”

Situasi ini mencerminkan kondisi nasional yang juga memprihatinkan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mengungkapkan bahwa 93% anak usia 5-6 tahun di Indonesia mengalami gigi berlubang. “Hampir 80% masyarakat Indonesia, termasuk anak-anak, menderita karies gigi,” tambah Dr. Sukmawati.

Beberapa faktor penyebab tingginya angka masalah gigi pada anak-anak di Jakarta teridentifikasi, antara lain kurangnya kesadaran orang tua dalam mendampingi anak gosok gigi, kebiasaan menyikat gigi yang tidak tepat, dan rendahnya frekuensi kunjungan ke dokter gigi untuk pemeriksaan rutin.

Pandemi COVID-19 turut memperburuk situasi. Survei terbaru menunjukkan penurunan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari dibandingkan tahun 2018. Bahkan, 11% anak-anak dilaporkan tidak menyikat gigi dua kali sehari selama masa pandemi.

Menanggapi situasi ini, Dinas Kesehatan DKI Jakarta berencana meluncurkan program “Gigi Sehat Jakarta” yang akan fokus pada edukasi, pemeriksaan rutin, dan perawatan gigi gratis untuk anak-anak sekolah dasar. “Kami berharap program ini dapat menurunkan angka kerusakan gigi pada anak-anak Jakarta secara signifikan dalam dua tahun ke depan,” ujar Dr. Sukmawati.

Sementara itu, dr. Budi Wibowo, seorang dokter gigi anak, menekankan pentingnya peran orang tua. “Orang tua harus menjadi teladan dan memastikan anak-anak mereka menyikat gigi dengan benar, minimal dua kali sehari. Kunjungan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali juga sangat penting,” sarannya.

Dengan tingginya angka kerusakan gigi pada anak-anak di Jakarta, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, tenaga kesehatan, sekolah, dan orang tua untuk mengatasi masalah ini. Kesehatan gigi yang baik sejak dini akan berdampak positif pada kesehatan dan kualitas hidup anak-anak di masa depan.

Mengingat pentingnya perawatan gigi anak sejak dini, Fre DentalCare hadir sebagai solusi terpercaya untuk kesehatan gigi anak Anda. Dengan tim dokter gigi anak yang berpengalaman dan fasilitas modern, Fre DentalCare menawarkan perawatan komprehensif dalam suasana yang ramah anak. Jangan biarkan masalah gigi menghambat tumbuh kembang buah hati Anda. Investasi terbaik untuk senyum cerah anak Anda dimulai di sini.

Leave a Reply